Selasa, 06 September 2011

MENGENAL DIRI SENDIRI

Mengenal diri sendiri dengan seutuhnya, merupakan kunci rahasia untuk mengenal Allah SWT sesuai sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa sudah mengenal diri sendiri berarti sudah mengenal Tuhannya".
Juga disebutkan dalam Al-Qur'an, "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaannya) Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu benar (QS Al-Fushilat [41] : 53).

Tidak ada satu benda pun yang lebih dekat pada dirimu selain dirimu sendiri. Dan jika kamu tidak bisa mengetahu atau mengenal dirimu sendiri secara seutuhnya, bagaimana kamu akan dapat mengetahui atau mengenal keadaan orang lain ?!?
Jika kamu mengatakan, "Aku sudah megetahui dan mengenal diriku sendiri", kadang ungkapan itu merupakan pengenalan dalam artian umum, yang mana insan telah berhasil mengetahui dan mengenal bahwa dirinya memiliki anggota badan, panca indra, dan sebagainya. Pengetahuan yang seperti itulah yang membuat mereka salah kaprah, dan ini bukan merupakan kunci untuk mengenal Allah SWT, jika pengetahuan tadi hanya sekedar sampai di situ saja, yakni hanya sampai pada pengertian semata tanpa di kupas lebih dalam lagi. Hal ini sama halnya dengan pernyataan, "Kalau aku lapar maka aku akan makan, kalau aku capek aku akan berhenti (istirahat), dan kalau aku marah aku akan berkelahi".

Apakah kamu akan mengikuti jejak pikiran seperti itu ?!? jika memang demikian, maka tidak ada bedanya antara kamu dengan para binatang yang hanya menggunakan akal tanpa mengetahu benar dan salah (10 Perbedaan antara manusia dan hewan). Karena pada hakekatnya, mengoreksi dan mengetahui dan mengenal diri sendiri itu menyangkut hal-hal sebagi berikut :
  • Apakah yang ada dalam dirimu ?!?
  • Sejak kapan kamu ada ?!?
  • Hendak ke mana kamu nantinya ?!?
  • Apa tujuanmu berada di tempat yang fana ini ?!?
  • Apakah sebenarnya hakikat kebahagiaan dan kesusahan yang menimpa dirimu ?!?
Sebagian di dalam dirimu terdapat sifat-sifat baik dan buruk. Suatu saat nanti, kamu sendiri akan mengetahui mana sifat-sifat yang asli dan mana yang bukan. Seandainya kamu sudah mengetahui tentang hal tersebut, sebenarnya itu pun belum menjadi jaminan bahwa kamu sudah menemukan letak kebahagiaan yang sesungguhnya.

Perhatikanlah !?! hewan, pekerjaannya hanyalah makan, tidur, dan berkelahi. Oleh karena itu, jika kamu pekerjaannya hanya seperti itu, maka dirimu tidaklah lebih layaknya seekor hewan.
Setan, kerjanya hanya menggerak-gerakan hati manusia agar berbuat jahat, berdusta, menipu, dan sebagainya. Jika perbuatanmu serupa dengan perbuatan tersebut, maka dirimu pun tak ada bedanya dengan setan.
Para malaikat, pekerjaannya selalu berdzikir dan mengagungkan keindahan Allah. Ia terlepas dari seluruh sifat-sifat kehewanan. Jika kamu ingin memiliki sifat seperti malaikat maka berusahalah untuk menyucikan diri dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Kamu dapat berdzikir dan bertafakur pada Yang Maha Tinggi, hingga dirimu akan terbebas dari kungkungan hawa nafsu amanah.

Akhirnya kamu akan dapat menjawab pertanyaan ini, "Mengapa di ibaratkan dengan membawa kedua macam tabiat negatif ini, yakni tabiat hewan dan setan ?!?".
Apakah kedua tabiat itu akan mengalahkan dan memenjarakanmu ?!?
Atau sebaliknya, kamu yang akan menklukkan keduanya ?!?
Jika kamu telah berhasil memperoleh derajat kesempurnaan maka salah satu dari sifat itu akan dapat dijadikan sebagai kuda tunggangan yang merupakan sejata bagi dirimu. Dan dapat menghantarkan dirimu menempuh perjalanan yang penuh dengan aral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar